The Legend TEATER CAHAYA
- MCI, CA, 01
- Aug 1, 2014
- 2 min read

Seorang bijak mengatakan bahwa dunia ini adalah panggung sandiwara. Tempat dimana kita melampiaskan rasa, mengekspresikan jiwa, bahkan melakoni kehidupan asing bertopengkan kepalsuan. Dan disinilah peran teater hadir, teater merupakan suatu wadah dimana kita dapat menuangkan berbagai luapan asa, pendapat dan cita bersama ke dalam suatu bentuk karya seni yang dapat dinikmati khalayak umum. Tetapi perlu diketahui, bahwa teater bukanlah wadah biasa tempat penyampaian pendapat melalui seni belaka, di dalam teater kita juga belajar tentang seluk beluk kehidupan yang singkat ini dari berbagai sudut pandang.


Di dalam teater, semua belajar menjalani hidup dengan penuh syukur dan ikhlas. Sebagaimana mestinya kita mengambil hikmah dari sebuah perjalanan, bahwa dibalik tercapainya sebuah keberhasilan ada berbagai rintangan yang harus dihadapi bersama, dan proses melewati semua itulah yang membuat kita tumbuh dewasa dengan pemahaman baik tentang pentingnya sebuah proses.
Wadah tempat menuangkan asa bersama itu pula telah hadir di sekolah kita sejak tahun 2003, Teater cahaya namanya. Pondasi kokoh dengan kehangatan keluarga yang mengajarkan pengaplikasian seni dalam kehidupan. Melalui seni peran para anggota teater belajar untuk memahami sebab akibat suatu peristiwa terjadi lalu meramunya ke dalam gerak tubuh dan pergolakan emosi yang dijiwai.
Ekskul berbasis seni ini telah berjalan selama kurang lebih 11 tahun lamanya, dan telah banyak pengalaman dan kisah yang semakin mengokohkan persaudaraan teater cahaya.

Pada masa awal berdiri banyak orang yang mencomooh dan meragukan eksistensi teater cahaya, namun batu sandungan itu tak kunjung meruntuhkan semangat teater cahaya yang berkobar. Karena seperti namanya, anggota teater cahaya yakin kalau mereka akan terus bercahaya, menerangi gelapnya gulita dengan seberkas pelita pembawa harapan.

Sepanjang sejarah teater cahaya, sudah banyak penghargaan dari berbagai perlombaan yang diraih bersama. Salah satunya adalah acara Festival Teater Pelajar yang berlangsung tiap tahun, teater cahaya sudah dua kali menyabet juara sebagai aktris terfavorit, ada pula maket terbaik dan peran pembantu terbaik. Selain itu penghargaan yang paling dibanggakan oleh teater cahaya sendiri adalah terpilihnya mereka sebagai grup pada acara Parade Drama Musikal Antar SLTA Se-Jabodetabek serta dua penghargaan lainnya, yaitu aktris terbaik atas nama Wahyu Rina Wijayanti selaku ketua teater cahaya juga penghargaan untuk penata musik terbaik. Parade Drama Musikal Antar SLTA Se- Jabodetabek ini juga merupakan acara pertama yang diperuntukkan bagi teater tingkat pelajar untuk berkreasi dalam memadukan seni teater dengan penataan musik.
Acara tersebut diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki pada tanggal 16-18 November 2013, naskah yang dibawakan teater cahaya pada saat itu adalah Garudaku Terbang Tinggi karya Reno A.Z. yang disadur oleh pelatih teater cahaya, Silmi Rahmadi. Naskah ini mengisahkan pergolakan semangat nasionalisme pada jiwa-jiwa muda yang memunculkan berbagai konflik antar golongan karena perdebatan mereka akan arti nasionalisme.

Teater cahaya dengan semangat yang membara telah meramu kisah ini menjadi suatu karya emosional yang mengekspresikan luapan rasa yang tercampur aduk akan pahit-manisnya Indonesia dalam berbagai sudut pandang.
Dengan diraihnya penghargaan sebagai grup terpuji, penyampaian makna lewat seni teater ini dirasa cukup tersampaikan kepada khalayak umum. Dan hal itu berarti bahwa peran teater sebagai wadah tempat penyampaian pendapat melalui cara yang unik dinyatakan berhasil. Berbagai polemik hidup yang terjadi di sekitar kita kadang membuat kita jengah, salah satu cara untuk membebaskan diri kita dari jeratan itu adalah dengan menyampaikan pendapat kita kepada dunia, dan teater hadir untuk menampung luapan pendapatmu lalu membantumu untuk menyampaikannya kepada dunia. | Khodijah

Comments