top of page

SMAN 2 Kota Tangerang Selatan Meraih Juara 2 Simulasi Sidang (ASEAN Model) 2015

  • MCI, CA
  • Jun 10, 2015
  • 3 min read

Kegiatan Lomba Simulasi Sidang ASEAN se-Provinsi Banten ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Universitas Pasun- dan (Unpas) Bandung, dengan partisipasi dan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Banten.

Sebanyak 78 sekolah tingkat SMA sederajat se-Provinsi Banten mengikuti lomba tersebut, salah satunya yaitu SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Nugroho Indra Putranto, Hanna Maureen L., Salma Syakira W., Ilmaiza Syifa, dan M. Arief Raihannur mewakili SMAN 2 Kota Tangerang Selatan dalam Lomba Simulasi Sidang (ASEAN Model) 2015 yang diselenggarakan di ruang rapat paripurna DPRD Banten.

Persiapan sebelum lomba telah disiapkan sedemikian rupa agar dapat bersaing dengan ratusan siswa yang menjadi peserta di Lomba Simulasi Sidang (ASEAN Model) 2015 ini. Salah satunya melakukan research atau pencarian mengenai negara yang akan mereka wakili, yaitu Malaysia. "Kami melakukan pencarian mengenai pendapatan Negara tersebut, masalah-masalah yang terjadi di dalam Negara tersebut dan bagaimana penyelesaiannya, juga keunggulan serta kelemahan dari masing-masing Negara ASEAN," ujar salah satu perwakilan SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Nugroho Indra. Selain melakukan pencarian, dilakukan juga latihan pidato dan latihan lobbying agar persuasif sehingga Negara lain dapat percaya dengan keunggulan Negara yang diwakili.

Lomba dilaksanakan pada tanggal 25-27 Mei 2015 yang juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari ASEAN karena tujuan diadakan kegiatan ASEAN Model yaitu untuk meningkatkan pengertian para pelajar sebagai generasi penerus mengenai peluang dan tantangan Masyarakat ASEAN agar menjadi generasi penerus yang tangguh dalam persaingan global.

Ketika ditanya apa tantangan terberat yang harus dihadapi la menjawab, "Lomba ini benar-benar menampilkan suasana sidang yang sesungguhnya, dan semuanya harus sempurna. Jadi, kita harus benar-benar fokus. Ada disaat kita harus rebutan mengangkat papan bertuliskan Malaysia agar dibolehkan berbicara untuk bertanya ataupun menguatkan pendapat. Yang terberat yaitu kita harus tetap fokus dan tidak boleh bohong, harus berbicara sesuai dengan fakta, dan tidak boleh keduluan untuk mengangkat papan."

ASEAN Model ini terdiri dari 5 orang setiap kelompok yang menjadi ambassador dari negara yang diwakili. Kemudian la melanjutkan, "untuk head speaker harus benar-benar fokus dengan teks, tidak belibet saat berbicara, harus berwibawa, dan harus dapat meyakinkan bahwa apa yang dikatakan adalah benar. Notulen juga harus tetap fokus, menulisnya cepat, dan menangkap ide dengan cepat. Lobbuyer harus lebih fokus karena harus mengikat semua orang, mengajak untuk bekerjasama, dan harus ramah. Intinya harus fokus sih yang paling berat."

Saat persidangan para peserta juga harus menggunakan bahasa resmi ASEAN, yakni bahasa Inggris yang juga menjadi tantangan tersediri. Terdapat juga lawan yang tela h berpengalaman yang diakui menjadi saingan terberat mereka.

Melalui kegiatan ini diharapkan akan hadir sumber daya manusia yang tangguh. Kegiatan tersebut diakui Reihan (perwakilan SMAN 2 Kota Tangerang Selatan) merupakan hal yang baru. Terdapat pula kendala- kendala seperti menentukan seorang Head Speaker, notulen, seorang yang menjadi sumber ide dan dua orang yang menjadi lobbuyer. Selain itu juga usaha keras seperti latihan dari pagi sampai malam, juga harus bolak-balik Universitas Indonesia-SMAN 2 Tangerang Selatan ataupun Serang-UI. Usaha keras yang dilakukan ternyata membuahkan hasil. SMAN 2 Kota Tangerang berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Simulasi Sidang (ASEAN Model) 2015 yang berakhir pada tanggal 27 Mei 2015 tersebut.

Reihan mengungkapkan kesannya seru dan melalui kegiatan ini mendapat pengalaman serta pengetahuan yang baru, la juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat diadakan kembali karena masih banyak hal yang bisa dikembangkan dan menjadi sumber pencarian bakat-bakat baru yang lain dalam diri siswa. Semua peserta yang berkompetisi pastinya berharap untuk dapat meraih juara 1. Mereka juga mengaku memiliki target untuk dapat meraih juara 1. Namun, mendapat juara 2 dan dapat mengalahkan ratusan peserta yang mengikuti lomba tersebut diakui menjadi momen yang menyenangkan.

Menurut Indra dengan mengikuti kegiatan ini dapat lebih mengukur potensi para pelajar di daerah Banten yang juga menguasai bahasa inggris. Selain itu dapat mengenal teman- teman baru se-Provinsi Banten dan mendapatkan pengalaman yang seru selama proses latihan hingga dilaksanakannya kegiatan. "Harapannya agar kegiatan seperti ini lebih sering diadakan lagi, karena lomba ini sebenarnya juga selain melatih public speaking, melatih critical thinking agar kita berpikir secara lebih kritis, juga agar kita dapat mengetahui masalah-masalah di ASEAN, di Negara- Negara tetangga kita," tutup Indra.

13|Harmonia|01


Comments


 RECENT POSTS: 
 SEARCH BY TAGS: 

Copyright 2018 Member Of

  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
  • Black Google+ Icon
  • Black YouTube Icon
  • Black Pinterest Icon
  • Black Instagram Icon
bottom of page