Ibu Dedeh Kurniawati : Thailand, love, care and share
- MCI, CA
- Jun 11, 2015
- 2 min read

Bahasa Jepang memang bukan pelajaran wajib bagi siswa, namun bahasa Jepang ternyata menjadi salah satu pelajaran yang cukup disukai anak-anak. Bahkan pelajaran ini dijadikan sebuah workshop oleh pemerintah Negara Thailand dengan mengundang siswa, guru dan negara lain termasuk Indonesia.
Dedeh Kurniawati, salah seorang guru bahasa Jepang di SMA Negeri 2 Tangsel hadir ke Thailand untuk memenuhi undangan dari Kementerian Pendidikan Thailand untuk mengikuti Seminar dan Workshop Internasional bahasa Jepang di Thailand dalam kurikulum 2013 dengan menggunakan program Based Learning dalam Thai Kokusai Nihonggo Kyanpu 2015 di Puket, Thailand. Dengan pembelajaran program Kyanpu ini siswa dapat mempelajari bahasa Jepang lebih menyenangkan dan menarik. Sehingga motivasi siswa belajar bahasa Jepang kian tinggi. "Ini berdasarkan project, siswa diberikan kesempatan untuk melakukan projek pengalaman dan pengetahuan. Di sana kami mempelajarinya dengan tema love, care and share untuk orangtua dan para manula," ungkap Dedeh.
Menurutnya sistem pembelajaran di Indonesia seperti piring yang luas, sedangkan di Thailand seperti gelas kecil tapi dalam. Dengan mencintai dan peduli pada manula maka anak distimulasi dan berpikir kalau jadi orangtua apa yang akan dikeluhkan. "Di sana anak-anak diajak berbicara menggunakan bahasa jepang. Mulai dari riset, praktek, hingga presentasi harus menggunakan bahasa J e pang j' tutur Guru cantik satu ini. Masih menurut Dedeh, Thailand sangat peduli dengan pendidikan bahasa Jepang. Mereka berani mengundang negara lain seperti Indonesia, Malaysia, Korea, Australia, Jepang, Cina, dan Vietnam untuk mengadakan program ini. "Dengan mengikuti ini, saya jadi memiliki network luas untuk teman guru, karena bisa bertemu dengan guru-guru bahasa Jepang di 7 negara J' paparnya.
Selain itu, kemampuan bahasa Jepangnya bisa lebih terasah walaupun hanya sebatas fasilitator tapi dia bisa membangkitkan siswa. Dia pun menjadi lebih mengerti bagaimana cara menerapkan kurikulum 2013 melalui cara Based Learning. "Sistem atau metode pembelajaran yang dilakukan di kelas berdasarkan pengalaman yang dilajukan oleh siswa sediri. Jadi siswa mampu menyelesaikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri," tukasnya mengakhiri pembicaraan..
Comments