Moonzher Sebuah "Taman"
- CA, NIF, 01
- Apr 11, 2017
- 2 min read

Berada di kerindangan SMAN 2 Kota Tangerang Selatan seperti halnya menemukan atmosfir pendidikan khas Indonesia, persis seperti pemikiran yang ditulis oleh Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara dalam bukunya "Tut Wuri Handayani" yang terbit pada tahun 1930an. Itulah sesungguhnya pendidikan yang khas Indonesia, bahwa sekolah adalah "Taman" yang menyenangkan untuk belajar dan bermain seirama dengan proses perjalanan kedewasaan siswa.
"Lalu kenapa kita tidak kembalikan sekolah menjadi taman, tempat belajar yang menyenangkan?” tanya Anies Baswedan mantan Menteri Pendidikan dalam salah satu acara. "Kini ruh tersebut bahkan di adopsi oleh Finlandia dan menjadi negara yang pendidikannya terbaik di dunia"

"Taman" di SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan sungguh terasa menyenangkan dengan ratusan siswa dan siswi yang selalu berwajah ceria, belajar, bermain, berorganisasi, mengasah ketrampilan mereka. Sesekali tawa canda mereka terbang bebas ke udara. Mereka dikenalkan dengan budaya yang selama sekian tahun diajarkan, lantas kemudian dibiasakan dan akhirnya menjadi kebiasaan.
Mereka menjadi sangat membumi seperti puisi Rendra yang selalu berpijak kepada dimana kita berada - tidak semata berbicara "pergi ke laut meninggalkan daratan" melainkan tetap bersahabat dengan "daun-daun dan air sungai".

Seluruh kegiatan di SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan nampak sadar dirancang untuk mempersiapkan siswa - siswinya dengan baik agar siap untuk "pergi melaut dan singgah di bandar yang mereka tuju; bahkan terbang tinggi menembus angkasa" seiring dengan proses kedewasaan alamiah mereka.
Berada di kerindangan SMAN 2 Kota Tangerang Selatan seperti melihat "signal fire" kuat di mata para siswa yang menyiratkan optimisme dan akan mengantarnya menuju gilang gemilang keemasan negara ini. Sinyal api mereka ini mengingatkan kepada puisi dari Emily Dickinson:
"Hope" is the thing with feathers That perches in the soul And sings the tune without the words And never stops at all.

Mereka selalu bersenandung lagu bahkan apabila tanpa kata-katapun, mereka tidak pernah berhenti dan siap melayang seperti bulu-bulu yang melintasi jiwa mereka. |
Comentários