MOP 30
- MCI, CA
- Jun 10, 2015
- 3 min read

Setiap peserta didik yang baru memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi biasanya mengalami sebuah masa yang dikenal sebagai orientasi. Hal serupa juga berlaku bagi siswa-siswi baru SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan, yaitu MOP 30 atau Masa Orientasi Peserta Didik SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan Angkatan 30.
MOP tahun ini mengangkat tema Wayang. Kami menyelaraskan filosofi Wayang dalam kehidupan nyata peserta didik baru atau Moonzher 30. Tidak semua individu dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, karena masih ada batas atau penghalang bagi diri peserta untuk menunjukkan identitas yang sebenarnya, padahal di balik itu terdapat kele

bihan atau potensi yang luar biasa pada setiap individu. Mereka diibaratkan sebagai Wayang. Wayang memiliki corak warna yang indah dan memiliki keunikannya masing-masing, namun sering kali hanya tampil di balik layar dan tampak sebagai bayangan.
Harapan selanjutnya adalah dapat terbentuknya akhlaqul karimah pada peserta didik, yang diawali dengan sikap toleransi akan perbedaan dan keberagaman, serta saling membantu satu sama lain dalam usaha untuk maju ke arah yang lebih positif.
Maksud plus tujuan tersebut kami aplikasikan melalui serangkaian kegiatan positif MOP yang bermanfaat mulai hari Jumat, 24Juli 2015. Hari itu dapat disebut juga sebagai Pra-MOP, dimana dilakukan pembagian gugus, pengenalan panitia, guru-guru, juga organisasi sekolah. Hari selanjutnya, Sabtu, 25 Juli 2015 dilaksanakan Demo Ekskul di lapangan SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini merupakan pengenalan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 2 Kota TangSel kepada peserta didik baru angkatan 30. Peserta didik duduk dengan rapi sambil menyaksikan aksi- aksi menarik para senior dari berbagai ekskul yang ada.

Senin, 27 Juli 2015, bertepatan dengan Hari Kembali Ke Sekolah bagi siswa di berbagai sekolah, dimulailah kegatan MOP hari pertama. Peserta didik baru datang pagi hari sambil membawa barang wajib berupa serangkaian alat tulis dan buku panduan, barang khusus berupa makanan ringan yang disosialisasikan melalui petunjuk- petunjuk tertentu, dan juga barang baksos berupa bahan sembako yang nantinya akan diserahkan untuk warga sekolah dan sekitar. Peserta didik juga mendapatkan materi dari beberapa guru penatar di kelas masing-masing, berdasarkan gugus yang ada; Hanoman, Nakula, Sadewa, Anggada, Arjuna, Srikandi, Gatot Kaca, Gareng, Bima, Antasena, Wibisana, Anjani, Krishna, dan Semar.
Hari kedua, kegiatan yang dilakukan masih serupa. Peserta didik baru diajak berkeliling sekolah untuk mengenal lebih dalam mengenai denah sekolah. Di situlah peserta didik mengetahui di mana letak kelas-kelas, laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain. Di hari kedua ini juga dilakukan kegiatan andalan masa orientasi seperti pada umumnya, yaitu pengumpulan tanda tangan dari Aa dan Teteh Panitia MOP. Hal ini dilakukan bukan hanya mencari keseruan semata, namun juga menguji keseriusan dan semangat peserta didik dalam bersaing, yang nantinya akan mereka alami selama bersekolah tiga tahun di SMA Negeri 2 Kota TangSel ini. Untuk meningkatkan semangat peserta didik, kami berikan batasan waktu kepada mereka agar mengumpulkan tanda tangan sebanyak-banyaknya dengan poin-poin yang berbeda sesuai jabatan asli Aa dan Teteh Panitia di sekolah.

Rabu, 29 Juli 2015, SMA Negeri 2 Kota TangSel diundang untuk turut serta dalam upacara yang berlangsung di lapangan yang terletak dekat dengan Hotel Santika. Kegiatan ini diikuti oleh sebagian besar sekolah di TangSel yg tujuannya untuk mengikrarkan beberapa janji baru Generasi Muda Berencana.

Hari terakhir dari rangkaian kegiatan MOP jatuh pada hari Kamis, 30 Juli 2015. Kegiatan MOP ditutup dengan Aksi Peduli Lingkungan dan Aksi Peduli Sosial yang dikenal sebagai APL dan APS. Pagi harinya, telah dibagi beberapa gugus yang akan berjalan ke luar sekolah untuk melaksanakan Out Bound berupa pembersihan lingkungan sekitar dan pemberian sembako ke mushola- mushola terdekat. Bagi gugus yang tidak ikut ke luar sekolah, akan melakukan kerja bakti di dalam sekolah untuk menjaga kebersihan dan kelestarian sekolah bergelar Adiwiyata ini. Selain itu, di dalam sekolah juga didirikan beberapa stand untuk membagikan sembako bagi warga sekitar sekolah yang telah dibagikan kupon oleh panitia guru beberapa hari sebelumnya. Warga sekolah pun juga mendapat kupon yang berbeda untuk menerima sembako yang sama dengan warga lainnya. Hal ini ditujukan untuk membangun rasa toleransi dan tenggang rasa bagi peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya.

Setelah menyelesaikan acara bersih- bersih dan berbagi, peserta didik mendapat waktu untuk bersiap-siap sebelum dilaksanakannya acara penutupa MOP 30. Penutupan ini berlangsung meriah. Walau panas matahari begitu terik, adik-adik Moonzher 30 tetap semangat mengikuti setip rangkaian acaranya. Dimulai dengan penampilan yel-yel dari setiap gugus, diakhiri dengan pembacaan penghargaan bagi gugus dan panitia yang ada. Terakhir, setelah ucapan terima kasih dari segenap panitia, seluruh peserta didik baru dan panitia bersalaman, saling memohon maaf atas kesalahan yang telah diperbuat selama beberapa hari itu baik disengaja maupun tidak disengaja, beserta ucapan terima kasih atas bimbingan yang didapatkan adik-adik peserta didik baru dan pengalaman baru yang diterima oleh panitia. Dengan begitu, selesailah rangkaian acara MOP 30. Selamat datang, adik-adik Moonzher 30. Selamat berjuang di sekolah kesayangan bersama!
Comments