top of page

KERJA BERSAMA & “Achieving excellence together”

  • CA
  • Jan 5, 2018
  • 2 min read

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Satu hal yang saya kagumi dari sekolah kita ini adalah "kalian para siswa" yang semakin kreatif dan ber-karakter, terbukti dengan prestasi akademik - olah raga dan seni yang tak berhenti sehingga kian meneguhkan citra sekolah semakin bersinar.

Setiap upacara bendera hari Senin selalu saja kalian mempersembahkan piala atau sertifikat - dan itu diluar perkiraan saya, dewan guru dan seluruh warga sekolah. Anak - anak yang kaya ide, dengan impuls dan driftyang hingga kini saya belum menemukan jawabnya. ”Mereka bangun rumah dari pasir, mereka rajut kapal dengan daun kering, dan dengan tersenyum mereka apungkan ke laut dalam . . . sementara nelayan menyelam mencari mutiara, saudagar berlayar mengarungkan perahu, dan anak-anak menghimpun batu, menebarkannya kembali..." itu kata Tagore.

Namun yang pasti, kerja bersama itulah yang kemudian menjadi sistem yang bisa membuat sekolah ini sebagai sebuah posisi ethis. Posisi yang bertahan dan terus membaik hingga kini. Kerja bersama, (berbeda dengan bersama - sama kerja) adalah posisi ethis ketika kita bersiteguh untuk "bekerja kreatif; sebab hanya dengan kreatifitas itu rasa tanggungjawab dan harga diri tumbuh. Seperti halnya para pendaki gunung dan tebing, kegigihan itu juga perlu dijalin rasa saling percaya dalam sebuah tim. Di sini, posisi ethis menyentuh ke sesama warga sekolah: tak boleh ada rasa tidak percaya.

Mari kita ingat semangat kerja bersama September 1945 ketika bendera merah putih biru tang berkibar di Hotel Oranje diturunkan oleh para pemuda.

Sudirman, residen Surabaya, wakil Republik, datang, la merasa punya otoritas dan kewajiban meminta agar bendera Belanda itu diturunkan. Tapi ditampik; konon seorang Belanda bahkan mencabut pistolnya. Di luar, berpuluh-puluh pemuda tak sabar lagi dan bentrokan tak dapat dielakkan. Merah-Putih- Biru pun diturunkan. Warna birunya digunting, lalu dibuang.

Sisanya, kini jadi Merah-Putih, dikibarkan di tempat semula.

Di Jalan Tunjungan orang ramai menyaksikan bendera itu naik. Dengan mata yang jadi basah, mereka berseru, "Merdekai Indonesia merdeka!" Mereka percaya kepada para pemuda.

Posisi ethis itu sekarang menjadi "ruh" yang menyertai sekolah ini dengan ethos kerja bersama, dengan mencetak prestasi setiap hari.

Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


 
 
 

Comments


 RECENT POSTS: 
 SEARCH BY TAGS: 

Copyright 2018 Member Of

  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
  • Black Google+ Icon
  • Black YouTube Icon
  • Black Pinterest Icon
  • Black Instagram Icon
bottom of page